“Bagaimana saya tahu bahwa Allah Mencintai saya?”
Berbaik sangkalah kepada Allah bahwa Dia Mencintai Anda,
dan perhatikan perilaku Anda.
Jika perilaku Anda lurus, maka pada asalnya Allah Cinta kepada Anda.
Biar bagaimanapun, Allah itu Mencintai semua mukmin,
“Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan,
niscaya Yang Maha Pengasih akan Menanamkan bagi mereka kasih sayang.” (QS. Maryam: 96)
Kasih sayang adalah cinta.
Kasih sayang adalah cinta.
Jadi, Allah Subẖānahu wa Taʿālā Mencintai semua mukmin.
“Hamba-Ku terus-menerus mendekat kepada-Ku
dengan amalan-amalan sunah, hingga Aku Mencintainya.” (HR. Bukhari)
Jadi, pada dasarnya Allah itu Mencintai Anda
selagi Anda beriman.
Pada asalnya Allah Cinta kepada Anda.
Namun, jika Anda menginginkan cinta-Nya yang lebih khusus,
yakni derajat yang lebih tinggi daripada keumuman manusia,
maka tekunlah mengerjakan amalan-amalan sunah,
setelah Anda mengerjakan yang wajib dan menjauhi yang haram,
tekunlah mengerjakan yang amalan sunah,
niscaya Anda akan mendapatkan cinta-Nya Tabāraka wa Taʿālā.
====
كَيْفَ أَعْرِفُ أَنَّ اللهَ يُحِبُّنِي
أَحْسِنِ الظَّنَّ بِاللهِ أَنَّهُ يُحِبُّكَ
وَانْظُرْ إِلَى أَفْعَالِكَ
إِذَا كَانَتْ أَفْعَالُكَ مُسْتَقِيمَةً فَالْأَصْلُ أَنَّ اللهَ يُحِبُّكَ
وَعَلَى كُلِّ حَالٍ اللهُ يُحِبُّ جَمِيعَ الْمُؤْمِنِينَ
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمَنُ وُدًّا
وَالْوُدُّ هُوَ الْحُبُّ
وَالْوُدُّ هُوَ الْحُبُّ
فَاللهُ يُحِبُّ كُلَّ الْمُؤْمِنِينَ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى
وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ
بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ
فَمَحَبَّةُ اللهِ هِيَ الْأَصْلُ
طَالَمَا أَنَّكَ مُؤْمِنٌ
الْأَصْلُ أَنَّ اللهَ يُحِبُّكَ
إِنْ كُنْتُ تُرِيدُ الْمَحَبَّةَ الْخَاصَّةَ
يَعْنِي الدَّرَجَةَ الْعَالِيَةَ الزَّائِدَةَ عَلَى النَّاسِ
فَعَلَيْكَ أَنْ تَجْتَهِدَ بِالنَّوَافِلِ
بَعْدَ أَنْ تُؤَدِّيَ الْفَرَائِضَ وَتَبْتَعِدَ عَنِ الْمُحَرَّمَاتِ
تَجْتَهِدْ بِالنَّوَافِلِ
فَإِنَّهُ يَأْتِيكَ حُبُّ اللهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى